Wednesday, June 14, 2017

Makalah Pertumbuhan pada Ikan

PERTUMBUHAN PADA IKAN
OLEH:
NUR ROHIM
150302056




















BIOLOGI PERIKANAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pertumbuhan pada Ikan tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Biologi Perikanan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ani Suryanti, S.Pi., M.Si. selaku dosen mata kuliah dan penanggung jawab Laboratorium Biologi Perikanan,  yang telah memberikan tugas makalah ini.
Demikianlah makalah ini penulis selesaikan. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.



                                 Medan,  Juni 2017


Penulis
















DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR  ................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
PENDAHULUAN
       Latar Belakang ................................................................................... 1        
       Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
       Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
       Pertumbuhan pada Ikan............................................................................ 3
       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ikan.............. ............ 4
KESIMPULAN DAN SARAN
       Kesimpulan ............................................................................................... 9
       Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN













PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar 50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Ikan merupakan makhluk yang menghuni semua bentuk ekosistem apakah laut, perairan payau ataukah tawar. Tempat hidup ikan berkisar dari 11 km dibawah permukaan laut sampai 5 km di atas permukaan laut. Variasi habitat hidup yang luas menjadi faktor yang memaksa ikan harus mampu beradabtasi terhadap kondisi lingkungan setempat. Keberadaan ikan di suatu perairan bergantung pada kemampuan fisiologis dan struktur organ untuk beradabtasi terhadap lingkungan, terutama dalam memanfaatkan sumber pakan yang tersedia dan mendapatkan tempat yang cocok untuk melakukan reproduksi meskipun berjarak sangat jauh dari tempat mencari makanan. Sebagai contoh bentuk adabtasi organ terhadap lingkungan yang kekurangan oksigen terlarut dirawa, tercermin oleh adanya organ labirin yang merupakan alat pernapasan tambahan untuk mendapatkan oksigen bebas dari udara (Rahardjo dkk., 2010).
Biologi perikanan adalah dasar ilmu dari semua aspek-aspek yang berhubungan dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan selama hidupnya dan melakukan reproduksi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada ikan, pertumbuhan tersebut dapat diamati secara fisik atau melalui pengamatan perkembangan jaringan. Pertumbuhan pada ikan dapat berlangsung lambat ataupun cepat (Mardhiana dkk., 2015).
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran bagian-bagian tubuh dan fungsi fisiologis tubuh. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal itu meliputi keturunan, pertumbuhan kelamin. Pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang erat antara pertumbuhan panjang dan berat. Berdasarkan teori hubungan panjang berat dapat dinyatakan dengan rumus W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan “L”= panjang ikan Dalam menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan karena proses pertumbuahan ikan terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya dengan melihat bentuk sirkulus pada sisik saja. Pertumbuhan ikan juga dapat menduga sebaran tingkat kematangan gonad ikan berdasarkan ukuran (Pindonta, 2014).
Pemahaman mengenai pertumbuhan ikan sangat berkaitan dengan aspek biologi perikanan lainnya. Pentingnya pemahaman tentang biologi perikanan merupakan salah satu upaya untuk memberikan kemampuan dalam menganalisis dan menduga pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Sehingga dengan demikian dapat melihat jumlah stok yang ada di alam berdasarkan ukuran ikan serta mampu memberikan penanganan yang tepat untuk mengembangkan ilmu perikanan.
Tujuan Penulisan
             Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :        
1. Untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan pada ikan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada ikan.
3. Untuk mengetahui hubungan aspek pertumbuhan ikan dengan stok ikan dimasa mendatang.
Manfaat Penulisan
          Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu sumber informasi terkait pertumbuhan pada ikan, yang meliputi karakteristik, faktor yang mempengaruhi hingga hubungannya dengan aspek biologi perikanan lainnya.


TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan pada Ikan
            Pada umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indikator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di amati dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dan sebagainya (Suriyono, 2016).
Dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu, sedangkan pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu ialah pertumbuhan jaringan akibat dari pembelahan sel secara litosis. Hal ini terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino (protein) berasal dari makanan. Seperti kita ketahui bahan berasal dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang sudah tidak terpakai. Bahan-bahan tidak berguna akan dikeluarkan dari tubuh. Apabila terdapat bahan berlebih dari keperluan tersebut di atas akan dibuat sel baru sebagai penambahan unit atau penggantian sel dari bagian tubuh            (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Menurut Ricker (1979), model pertumbuhan dapat digambarkan dari persamaan Y= a W b dan nilai eksponen bobot tubuh (b)  biasanya kurang dari satu. Oleh sebab itu pertumbuhan dapat dinyatakan dalam bentuk laju pertumbuhan relatif (%) yang dihitung dengan rumus Ln Wt – Ln Wo dibagi dengan interval waktu. Perhitungan pertumbuhan ini lebih bermanfaat diterapkan pada ikan berukuran kecil dan jika interval waktu pendek, atau jika ikan yang akan digunakan berbeda ukuran (Pramudyas, 2014).
Hubungan panjang dan bobot jenis ikan yang terkoleksi menunjukkan pola pertumbuhan yang berbeda, asumsi pola pertumbuhan dapat diketahui dengan membandingkan nilai b dari analisis uji t. Faktor kondisi adalah derivat penting dari pertumbuhan. Faktor kondisi atau Indeks Ponderal sering disebut faktor K. Faktor kondisi ini menunjukkan keadaan baik dari ikan dilihat dari segi kapasitas fisik untuk survival dan reproduksi. Di dalam penggunaan secara komersil, kondisi ini mempunyai arti kualitas dan kuantitas daging yang tersedia. Jadi kondisi ini dapat memberikan keterangan baik secara biologis maupun secara komersil (Syahrir, 2013).
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai perubahan ukuran (panjang, berat) ikan pada waktu tertentu atau perubahanan kalori yang tersimpan menjadi jaringan somatik dan reproduksi. Perubahan ini dapat diartikan sebagai faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu energi dari makanan (I), yang terukur sebagai kalori, merupakan energi yang dikeluarkan untuk metabolisme (M) atau pertumbuhan (G) atau sebagai energi yang terbuang (E). Hal ini dapat dituliskan dalam persamaan:
I = M + G + E
Pertumbuhan biasanya bersifat positif (misal penambahan berat tubuh ikan pada waktu tertentu), menunjukkan keseimbangan energi yang positif dalam metabolism (Wahyuningsih dan Barus, 2006).

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ikan
            Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang  meliputi genetik dan kondisi fisiologis ikan serta faktor eksternal yang berhubungan dengan lingkungan. Faktor eksternal tersebut yaitu komposisi kualitas kimia dan fisika air, bahan buangan metabolik, ketersediaan pakan, dan penyakit. Meskipun secara umum, faktor lingkungan yang memegang peranan sangat penting adalah  zat hara dan suhu lingkungan. Akan tetapi, di daerah tropis zat hara lebih penting dibandingkan lingkungan. Tidak semua makanan yang dimakan oleh ikan digunakan untuk pertumbuhan. Sebagian besar energi dari makanan digunakan untuk aktivitas, pertumbuhan dan reproduksi (Suriyono, 2014).
Faktor dalam umumnya adalah faktor yang sukar dikontrol, diantaranya ialah keturunan, seks, umur, parasit dan penyakit.  Faktor keturunan pada ikan yang dipelihara dalam kultur, mungkin dapat dikontrol dengan mengadakan seleksi untuk mencari ikan yang baik pertumbuhannya, namun di alam tidak ada kontrol yang dapat diterapkan.  Faktor seks tidak dapat dikontrol.  Ikan betina kadangkala pertumbuhannya lebih baik dari ikan jantan namun ada pula spesies ikan yang tidak mempunyai perbedaan pertumbuhan pada ikan betina dan ikan jantan. Tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali dapat mempengaruhi pertumbuhan yaitu kecepatan pertumbuhan menjadi lambat. Hal ini dikarenakan sebagian dari makanan yang dimakan tertuju kepada perkembangan gonad. Pembuatan sarang, pemijahan, penjagaan keturunan membuat pertumbuhan tidak bertambah karena pada waktu tersebut pada umumnya ikan tidak makan.  Setelah periode tersebut ikan mengembalikan lagi kondisinya dengan mengambil makanan seperti sedia kala.
Umur telah diketahui dengan jelas berperanan terhadap pertumbuhan. Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur 3 – 5 tahun. Pada ikan tua walaupun pertumbuhan itu terus tetapi berjalan dengan lambat. Hal ini disebabkan ikan yang sudah tua pada umumnya kekurangan makanan  untuk pertumbuhan, karena sebagian besar makanannya digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan. Penyakit dan parasit juga mempengaruhi pertumbuhan terutama kalau yang diserang itu alat pencernaan makanan atau organ lain yang vital sehingga efisiensi berkurang karena kekurangan makanan yang berguna untuk pertumbuhan. Namun sebaliknya dapat terjadi pada ikan yang diserang oleh parasit tidak begitu hebat menyebabkan pertumbuhan ikan itu lebih baik daripada ikan normal atau tidak diserang parasit tadi. Hal ini terjadi karena ikan tersebut mengambil makanan lebih banyak dari biasanya sehingga terdapat kelebihan makanan untuk pertumbuhan   (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan  seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan amonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Suhu. Salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam mempengaruhi laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan ikan Cyprinodon macularis  meningkat pada suhu antara 30°C – 35°C, sedangkan laju pertumbuhan maksimal ikan salmon muda  diperoleh pada suhu sedang. Adanya hubungan yang erat antara suhu dari pertumbuhan optimal dengan preferensi perilaku. Di daerah yang bermusim 4 kalau suhu perairan turun di bawah 10°C ikan perairan panas yang berada di daerah tadi akan berhenti mengambil makanan atau mengambil makanan hanya sedikit sekali untuk keperluan mempertahankan kondisi tubuh. Jadi walaupun makanan berlebih pada waktu itu, pertumbuhan ikan akan terhenti atau lambat sekali. Pada suhu optimum apabila ikan itu tidak mendapat makanan tidak pula dapat tumbuh. Untuk daerah tropik suhu perairan berada dalam batas kisar optimum untuk pertumbuhan. Oleh karena itu apabila ada ikan dapat mencapai ukuran 30 Cm dengan berat 1 Kg dalam satu tahun di perairan tropik, maka ikan yang sama spesiesnya di daerah bermusim empat ukuran tadi mungkin akan dicapai dalam waktu dua atau tiga tahun. Setiap spesies ikan suhu optimum untuk pertumbuhannya tidak sama, oleh karena itu dalam kultur ikan agar tercapai tujuan suhu optimum dari perairan tadi ada kolam yang diberi tanaman untuk memberi bayangan pada perairan dan ada pula yang tidak.
Kandungan oksigen terlarut. Rreduksi laju pertumbuhan juvenil Micropterus salmoides pada kandungan oksigen terlarut 5 mg/L dengan suhu 26°C. Kondisi tersebut diperkirakan sebagai ambang batas bagi pertumbuhan dan reproduksi juvenil M. Salmoides dan beberapa ikan lain seperti Ictalurus punctatus, Mugil cephalus, Orthodon microlepidotus yang dapat mempertahankan metabolisme pada kondisi kandungan oksigen yang rendah. Selain itu, ikan-ikan ini akan berenang ke tempat yang labih menguntungkan.
Amonia merupakan hasil ekskresi primer ikan, namun bila ada dalam konsentrasi yang tinggi dapat menghambat laju pertumbuhan. Sebagai contoh, pengukuran berat juvenil Ictalurus punctatus yang ditempatkan pada akuarium dengan kondisi penambahan kandungan amonia. Mekanisme penghambatan pertumbuhan olah amonia masih belum diketahui. Pada umumnya, diketahui bahwa amonia un-ion (NH3) di perairan lebih toksik dari pada bentuk ion amonia (NH4+) pada konsentrasi yang sama. Proporsi dari kedua bentuk tersebut di perairan sangat tergantung pada pH air. Pemantauan pH air  merupakan bagian yang esensial dari sistem kultur ikan air tawar. Walaupun amonia merupakan komponen alami di perairan, pengaruhnya terhadap ikan menjadikan amonia ini polutan yang khas dan dapat menurunkan laju pertumbuhan.
Salinitas juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Ikan-ikan eurihalin menunjukkan laju pertumbuhan yang maksimum pada salinitas 35 ppt dari pada salinitas yang lebih tinggi atau lebih rendah. Fotoperiod (panjang hari) juga mempengaruhi fenomena pertumbuhan secara musiman. Adanya suatu hubungan yang erat antara pertumbuhan ikan danau Coregonus clupeaformis dan fotoperiod musiman.
Ketersediaan sumberdaya makanan juga berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan lainnya seprti suhu, dalam mempengaruhi pertumbuhan ikan secara musimam. Sebagai contoh, pertumbuhan (penambahan panjang) populasi ikan Lepomis macrochirus pada musim yang berbeda, pertumbuhan ikan yang cepat selama persediaan makanan melimpah. Tingkat pertumbuhan yang cepat ketika makanan melimpah dimungkinkan karena peningkatan suhu perairan. Di daerah tropik makanan merupakan faktor yang lebih penting dari pada suhu perairan. Bila keadaan faktor-faktor lain normal, ikan dengan makanan berlebih akan tumbuh lebih pesat. Untuk ikan satu keturunan yang sukses dari satu pemijahan, pertamatama memerlukan makanan yang berukuran sama. Anak ikan yang lemah dan tidak berhasil mendapatkan makanan akan mati sedangkan yang kuat terus mencari makanan dan pertumbuhannya baik. Jumlah individu yang terlalu banyak dalam perairan yang tidak sebanding dengan keadaan makanan akan terjadi kompetisi terhadap makanan itu. Keberhasilan mendapatkan makanan akan menentukan pertumbuhan. Oleh karena itu akan didapatkan ukuran yang bervariasi dalam satu keturunan (Pratiwi, 2014).
            Pakan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan karena pakan berfungsi sebagai pemasok energi untuk meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kelansungan hidup. Ketersediaan pakan merupakan salah satu persyaratan mutlak bagi berhasilnya usaha budidaya ikan. Pakan merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang penting bagi ikan, oleh karena itu pemberian pakan dengan ransum harian yang cukup dan berkualitas tinggi serta tidak berlebihan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat keberhasilan usaha budidaya ikan (Asma dkk., 2016).
            Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah kandungan protein dalam pakan, sebab protein berfungsi membentuk jaringan baru untuk pertumbuhan dan menggantikan jaringan yang rusak. Kekurangan protein berpengaruh negatif terhadap konsumsi pakan, konsekuensinya terjadi penurunanpertumbuhan bobot. Kelebihan protein dan lemak dapat menimbulkan penimbunan lemak, nafsu makan ikan berkurang (Hidayat, 2013).











KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.     Pertumbuhan pada ikan tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan pada makhluk hidup secara umumnya, ditandai dengan adanya pertambahan sel dan perubahan panjang serta bobot pada tubuh ikan.
2.     Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang  meliputi genetik dan kondisi fisiologis ikan serta faktor eksternal yang berhubungan dengan lingkungan. Faktor eksternal tersebut yaitu komposisi kualitas kimia dan fisika air, bahan buangan metabolic, ketersediaan pakan, dan penyakit.
3.     Dengan memahami karakteristik pertumbuhan pada ikan, maka dapat diketahui pula pola pertumbuhan ikan dialam sehingga dapat memberikan perlakuan yang tepat dalam memanfaatkan atau mengembangkan ikan sehingga dapat terjaga kestabilan populasi dan stok ikan yang ada di alam.

Saran
         Sebaiknya makalah ini dapat dibaca dengan baik dan dimanfaatkan sebaik mungkin, jika dalam makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi isi ataupun penulisan maka pembaca dapat membantu penulis untuk memperbaiki makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA
Asma, N., Z. A. Muchlisin dan I. Hasri. 2016. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Peres (Osteochilus vittatus) pada Ransum Harian yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan. 1 (1): 1-11.
Hidayat, D., A.  D. Sasanti dan Yulisman. 2013. Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Ikan  Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Berbahan Baku  Tepung Keong Mas (Pomacea sp.). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 1(2) :161-172. ISSN: 2303-2960.
Mardhiana, A., W. Shobara dan C. S. Darmawan. 2015. Analisis Aspek Biologi (Pertumbuhan, Reproduksi, dan Kebiasaan Makan)  Ikan Mas (Cyprinus carpio). Universitas Padjajaran, Jatinangor.
Pindonta, R. 2014. Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Botia (Chromobotia macracanthus) dengan Pemberian Pakan Cacing Sutera (Tubifex sp.) yang Dikultur dengan Beberapa Jenis Pupuk Kandang. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pramudiyas, D. R. 2014. Pengaruh Pemberian Enzim pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Rasio Konversi Pakan (FCR) pada Ikan Patin (Pangasius sp.). Universitas Airlangga, Surabaya.
Pratiwi, D. R. 2014. Aplikasi Effective Microorganism 10 (EM10) untuk Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var. Sangkuriang) di Kolam Budidaya Lele Jombang, Tangerang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rahardjo, M.F., D.S. Sjafei, R. Affandi dan Sulistiono. 2010. Iktiology. Lubuk Agung. Bandung.
Suriyono, 2016. Fisiologi Pertumbuhan Hewan Air. Universitas Halu Oleo, Kendari.
Syahrir, M. 2006. Kajian Aspek Pertumbuhan Ikan di Perairan Pedalaman  Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. 18 (2): 8-13. ISSN 1402-2006.
Wahyuningsih, H. Dan T.A. Barus. 2006. Buku Ajar Iktiologi. USU Press. Medan.






















No comments:

Post a Comment